MASJID DARUL IMAN BERGEMA
GEMA TAKBIR DAN SHOLAT IDUL ADHA BERGEMA DI MASJID DARUL IMAN SENDANG INDAH MUKTIHARJO LOR GENUK SEMARANG.
Semarang [Fjgonline] Masjid Darul Iman Perum Sendang indah Jl. Muktiharjo Raya Kel.Muktiharjo, Genuk, Kota Semarang, menyelenggarakan shalat Idul Adha 1445H yang dihadiri ratusan jamaah, pada Senin (17/6) dimulai pukul 06.15 - 07.15.00 WIB
Selain sholat Idul Adha Masjid At-Taqwa Kesatrian juga melaksanakan penyembelihan hewan kurban 51 kambing, melalui Panitia kurban. Pengadaan hewan kurban dari warga sendang indah dan sekitarnya.
Pada pelaksanaan shalat Idul Adha, bertindak selaku bilal Edy Prayeto, imam KH.Nur Rohim dan Khotib adalah Kyai Achmad Robani Albar, SH. MH.
Dalam khutbahnya Kyai Robani menuturkan pengingatan Idul qurban tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pada sejarah zaman nabi Ibrahim AS dengan putra tetcintanya Ismail.
Perintah kurban yang diterima nabi Ibrahim dari Allah SWT untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismal.Dari peristiwa kurban yang dilakukan nabi Ibrahim AS terhadap Ismail dapat kita ambil pelajaran,” ucapnya
“Nabi Ibrahim seorang nabi yang senantiasa menjunjung tinggi perintah Allah SWT walaupun perintah itu berat. kalau beliau punya ego pribadi maka akan menolaknya, tetapi Ibrahim adalah seorang yang senantiasa menjunjung tinggi perintah Allah SWT. Yang Allah berikan manfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat,” ujar Kyai Robani
Ibrahim selalu tabah dalam menghadapi ujian, banyak ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim.
Kesimpulanya hidup ini adalah ujian dan cobaan dari Allah SWT kepada kita semua umat yang beriman termasuk kita di uji untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Keluarga juga ujian, anak juga ujian, harta juga sebagai ujian, semua itu dapat menjadi musibah juga bisa menjadi berkah, tergantung bagai mana kita menghadapi ujian, ujian itu semua dapat mrnjadi amal ibadah selagi kita niat untuk semata-mata menjalankan amanah dan perintah dari Allah SWT. Semua amal yang baik wajib hukum nya diri kita untuk dipaksa agar dapat menjalankanya, kalau sudah biasa akirnya menjadi kulina, kalo sudah kulina akirnya menja (kulina walbiasa) alias hoby.
Kyai Robani menambahkan bahwa ibadah kurban memiliki dua dimensi, yang pertama ibadah yang bersifat vertikal, semata mata berbakti kepada Allah dan mengharap keridhoan Allah SWT. Kurban sebagai perwujudan kecintaan terhadap Allah atas cinta kepada yang lain, melebihi cintanya kepada keluarga dian melebihi cintanya kepada jabatan dan seluruh fasilitas yang didapatkannya selama ini,”ucapnya
Yang kedua hubungan horizontal diantaranya menyantuni fakir miskin membagikan daging kurban tanpa membedakan suku, ras, agama dan golongan.
Kurban merupakan wujud nyata dari orang orang yang mampu untuk membantu kesejahteraan bersama. Semangat rela berkurban seperti inilah yang seharusnya ada pada setiap anak negeri ini,” ujar Kai Robani.
Dalam penutup khutbah nya Kyai robani menambahkan bahwa peristiwa penting di bulan safar yaitu ibadah Haji bagi yang mampu dan ibadah qurban dan ini tidak bisa di kerjakan di waktu yang lain.
Juga mendoanakan semoga semua jamaah sholat iduladha Masjid Baitul Imman yang akan datang bisa menjalankan ibadah haji semua ke baitullah dan dapat berqurban ... Amin.
(By: Tyo)
Post a Comment