MENGHARUKAN BUBER LINTAS AGAMA KP. PANCASILA.
MENGHARUKAN PEMELUK LINTAS AGAMA, BUBER DI KP. PANCASILA.
BUKBER LINTAS AGAMA DAN KEPERCAYAAN AL FADILAH KP. PANCADILA PUTARAN TERAKHIR BERLANGSUNG ASIK, SEMARAK JUGA GAYENG.
Acara buka bersama putaran terakhir Majelis Ngaji Pancasila Al Fadilah hari ini adakan acaemra Khotmil Quran, Santunan dan Buber lintas agama, berlangsung semarak. Bertempat di Markas Kampung Pancasila, Genuksari Genuk Kota Semarang, Selasa (25 Maret 2025) Fjg online, acara diisi tausiyah oleh DR. Indriyanto, SH, M.Hum, dosen Undip.
DR. Indriyanto memberikan materi seputar makna silaturahmi antar umat muslim dan antar lintas agama, baik ditinjau dari Alquran dan hadist serta dari sains atau teori ilmu pengetahuan.
Acara dihadiri masyarakat sekitar dan jamaah Al Fadilah, beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat, babinsa, babin kantibmas, tamu undangan, dan wakil pemerintah Mewakili walikota Semarang Bpk Agung Nurul Falaq Kesbangpol Kota Semarang, acara ini dirangksi dengan Khotmil Quran, Buber, juga diisi pembagian doorprize. Selain doorprize juga ada pembagian santunan untuk yatim piatu dan duafa.
Pengasuh Al Fadilah, Kyai Achmad Robani Albar mengatakan bahwa doorprize dan santunan anak yatim merupakan tradisi dari Ngaji Pancasila Al Fadilah.
"Kalau doorprize itu merupakan inovasi dalam berdakwah, mengajak masyarakat berbuat baik dengan cara berbagi memberikan sesuatu. Mengajak sekaligus membahagiakan,' tuturnya.
Dalam pembagian doorprize juga ada unsur pendidikannya, yakni dengan memberikan pertanyaan seputar materi tausiyah. Siapa yang menyimak ceramah dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar, akan mendapat hadiah doorprize uang.
DR. Indriyanto dalam ceramahnya memberikan pemahaman tentang surga seluas langit dan bumi. Dalam teori ilmu pengetahuan, langit bumi adalah alam semesta yang tak terukur luasnya.
"Maka demikianlah luas surga, di mana ruh penghuni surga dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya," ujarnya.
Dari kalangan lintas agama yang diundang hadir adalah Topan Butar-Butar dan Jamat nya dari pemeluk Kristen dan Bambang Tyo dari penganut kepercayaan dan sedur- sedulurnya.
Keduanya mengatakan salut atas prakarsa Majelis Pengajian Pancasila Al Fadilah dalam mempersatukan perbedaan dalam bingkai Pancasila lewat acara seperti ini.
"Sudah 80 tahun kita merdeka. Sudah semestinya kita saling menghargai dan menghormati segala perbedaan dan menjaga kerukunan antarumat beragama sebagaimana ajaran agama untuk saling menyayangi sesama manusia," kata Topan Butar-Butar.
Senada dengan hal itu, Kyai Achmad Robani Albar menandaskan bahwa perbedaan itu merupakan kodrat duniawi, bahwa manusia diciptakan beraneka bentuk dari bangsa, suku, etnis, warna kulit hingga bahasa dan agama serta keyakinan.
"Pancasila menyatukan segala perbedaan dan merukunkan antarumat manusia," tuturnya.
(By: Tyo)
Post a Comment