IPHI KOTA SEMARANG CONTOH IPHI SE INDONESIA
IPHI KOTA SEMARANG DAPAT SEBAGAI PERCONTOHAN IPHI SE INDONESIA.
(Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Kota Semarang berhidmat, solit dan kompak.
Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Semarang, H Maman Suparman menekankan kepada anggota untuk menjaga ukhuwah persatuan dan kemabruran haji dengan ilaikon mabrur sepanjang zaman.
Hal itu ia sampaikan di hadapan jajaran Pengurus Daerah IPHI Kota Semarang dan 16 pengurus cabang se-Kota Semarang dalam acara halal bihalal dan rapat koordinasi, di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jl Abdurrahman Saleh Semarang, Jumat (9/5/2025).
Ia meminta, adanya dua lisme kepemimpinan di tingkat pusat, tidak mempengaruhi ukhuwah persaudaraan haji di Kota Semarang.
Sehingga persatuan harus dijaga dalam satu naungan IPHI Kota Semarang dan fokus menjaga kemabruran haji.
“Untuk Kota Semarang khususnya halalbihalal merupakan bagi kita umat Islam wajib. Karena untuk menjaga kemabruran haji kita. Haji mabrur sepanjang hayat dan sehingga ukhuwah Islamiyah harus dijaga,” katanya.
Sedangkan, untuk Kota Semarang, IPHI tetap berpadu merapatkan barisan dalam satu kesatuan, adalah IPHI Kota Semarang.
“Kota Semarang sepakat, saya lagi sepakat, menjadi satu kesatuan merapat barisan menjadi IPHI Kota Semarang adalah satu pimpinan, Bapak Maman Suparma dan wakil adalah Bapak Ir H Nurkholis dan pembina adalah dari bagian Kesra Dokterandus Kiai Haji Ali Sofyan MM,” tegas dia.
Begitu pula jamaah atau anggota. Menurutnya, mulai dari tingkat ranting kelurahan maupun tingkat cabang kecamatan tetap menjadi satu kesatuan.
Sebab, pemilihan ketua IPHI Kota Semarang dipilih oleh 16 kecamatan dan ada perwakilan tingkat ranting kelurahan.
Maman menyampaikan, untuk program ke depan, pengurus akan mengintensifkan koordinasi dengan mengadakan pertemuan setiap bulan.
Selain itu, akan digelar pengajian yang akan dilaksanakan bersama Pemerintah Kota Semarang.
KA. Robani Albar, SH. MH. (Kyai-Da'i Pancasila) mengafresiasi kepengurusan IPHI Kota semarang yang solit kompak dan berhidmat dengan tetap tidak terpengaruh kepengurusan pusat, dengan kekompakan ini di hapapkan lebih bayak untuk dapat bergerak bersama dalamrangkan menjawab publik dengan titele haji mabrur yaitu para pengurus, anggota dan jamaahnya dapat mengamalkanya di masyarakan dengan nyata yaitu khoirunnas anfauhum linnas (sebaik2 manusia yang berguna kepada manusia lain) dan dapat mengelorakan amar ma'ruf nahi munkar (mengajak dalam kebaikan dan meningalkan keburukan)." imbuh yi Robani.
(Tim & Tyo)
Post a Comment