JAGA KERUKUNAN DI SEGALA KOMUNITAS.
NGAJI KEBANGSAAN MENJAGA KERUKUNAN DI SEGALA KOMUNITAS
Pada hari ini Selasa 06 Mei 2025 Ngaji Kebangsaan di Markas Kampung pancasila Cenuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, yang di hadiri oleh lintas ormas islam yang ada di Jawa Tengah baik dari para Kyai, Dai, Kader NU, Muhammadiyah, LDII, Madlhaul Anwar, JAI, MTA, Asyidikiyah dan lain- lain.
Dalam testimoni dari semua perwakilan penceramah dan Dai dari ormas islam ke semuanya sepakat untuk mengedepakan kesamaan nya yaitu menjaga kerukunan umat dan masyarakat di semua tempat dan di semua tingkatan dan komunitas nya masing- masing
Malam ini sekaligus membuka acara rutinan Ngaji Fadilah Pancasila tiap hari Selasa Jam 19.30. WIB - Selesai di Markas Kp. Pancasila Jl. Karang Tengah 2 Genuk, Kota Semarang.
Yang di isi oleh para Kyai dan Dai lintas Ormas Islam dalam rangka ukuwah islamiyah yaitu menjaga kerukunan sesama umat muslim dari lintas ormas Islam yang ada di Kota Semaran dan Jawa Tengah.
Dalam kehidupan berbangsa, bernegara, beragama membangun semangat kebersamaan rukun dan damai adalah fondasi utama yang harus senantiasa dijaga. Tanpa kedamaian, segala bentuk pembangunan dan kemajuan akan terhambat. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi harapan KH. Ahmad Robani Akbar Pengasuh LPI Alfafilah yang menekankan pentingnya rukun dan damai sebagai kewajiban bersama.
Di Jawa Tengah kita patut bersyukur karena berbagai induk organisasi islam dan organisasi kemasyarakatan lain nya dari beragam lembaga dan profesi dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai. Tercatat ada 12 induk organisasi advokat, 7 induk organisasi wartawan, 4 lembaga pelatihan kerja (LPK), 6 induk organisasi guru, dan 9 induk organisasi penceramah atau Dai yang semuanya berjalan harmonis, aman. Damai dan kondusif.
Keharmonisan ini tentu tidak terjadi begitu saja. Ada upaya, komunikasi, dan sikap saling menghargai yang terus dijaga oleh seluruh anggotanya. Saya pribadi merasa terhormat karena diberi kesempatan menjadi bagian dari semua organisasi tersebut. Dengan demikian, saya bisa merasakan langsung semangat kebersamaan yang nyata dari masing-masing elemen masyarakat.
Rasa persatuan ini bukan hanya simbolik, tapi benar-benar menjadi budaya yang hidup. Setiap perbedaan pandangan dijadikan kekayaan, bukan pemisah. Setiap tantangan dihadapi bersama dengan hati yang lapang. Inilah Indonesia yang kita cita-citakan—bersatu dalam keberagaman, kuat dalam perbedaan.
Semoga semangat rukun dan damai ini terus menjadi ruh dalam setiap langkah kita, baik dalam lingkup organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Kita adalah satu keluarga besar yang memiliki tujuan sama: menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Mari terus jaga persaudaraan ini. Jangan beri ruang bagi perpecahan, apalagi kebencian. Kita tunjukkan bahwa Jawa Tengah bisa menjadi contoh daerah yang matang secara sosial, dewasa secara emosional, dan kokoh dalam nilai-nilai dan yang terakir di ucapkan banyak terimskadih kepada semua pihak yang mensuuport acara ini dan mohon maaf segala kekurangan juga kesalahan kami." imbuh Kyai Robani.
(By: Pur)
Post a Comment