"VIRUS DARI MANUSIA KE MANUSIA"
*ASAL MUASAL PENYEBARAN VIRUS KORONA DARI MANUSIA KE MANUSIA*
Semarang FJG.online,
Penularan terbesar corona itu bukan karena kamu pegang pohon lalu tertular, atau pegang tanaman di taman lalu tertular, atau pegang tiang listrik lalu tertular..
Hampir semua yang tertular jika ditelusur (tracking) memiliki "riwayat" bertemu dengan penderita yang sebelumnya sudah tertular..
Bahkan di negara2 maju seperti Singapura dan Korea Selatan menghadapi pasien positif dengan men-tracking semua riwayat aktivitasnya nya, perjalaanannya sebelumnya, bertemu siapa, pergi kemana dan melakukan apa saja, itu memiliki "kepastian" penangannya untuk mendapatkan orang lain yang berpotensi besar tertular, orang lain yang berpotensi tertular itu memiliki potensi lebih besar untuk menularkan lagi ke orang lainnya..
Case penularan terbesar adalah INTERAKSI..
Interaksi yang terjadi dari orang yang bersatus "carrier", orang yang tidak menyadari bahwa ia sudah "membawa" virus corona di tubuhnya, dan tanpa disadarinya
( *orang menyebarkan virus itu ke orang lain*, )
kepada rekannya di kantor, kepada temannya di warung, kepada sesama penumpang di bis, kepada tetangganya di taman bahkan kepada keluarganya di rumah.
Kita semua sudah banyak yg tau ada bencana dunia wabah virus korona yg menimpa seluruh masyarakat dunia termasuk di Indonesia.
Namun banya banyak yg menyepelekan dan menganggap remeh hal tersebut, padahal pemerintah sudah upaya keras untuk memberi pemahaman lewan himbauan, teguran, surat edaran agar tetap tinggal di rumah. Namun kita masih melihat pasar2 berlalu lalang, cafe2 riuh dan kantor2 masih berjalan normal, bahkan berbagai kegiatan keramaian masih berlangsung, sedekahan, olahraga yang melibatkan banyak orang sampai kegiatan ibadah, tak lupa, tempat hiburan pun masih terbuka, bahkan arus mudik dari zona merah ke zona hijau terus berbondong- bondong.
Maka pemerintah harus tegas demi menyelamatkan nyawa manusia.
Oleh karenanitu :
Belajar dari negara lain yg lebih dahulu terwabah Covid, kunci utama keluar dr krisis corona adalah menghentikan rantai penularan, bukan pengobatan karena daya tampung sistem pengobatan medis pasti terbatas).
Ada 2 pilihan strategi besar sebelum sistem pengobatan medis jebol krn angka positif mencapai puluhan ribu orang :
1. Local Lockdown (Karantina Wilayah /dipaksa di rumah) selama min 14 hari, dgn konsekuensi kebutuhan pokok (bahan makanan) disediakan oleh negara. Contoh ; KSA, Malaysia, Philipina, India.
2. Total Rapid Tes secara masif kpd seluruh penduduk di zona merah, untuk menemukan sebanyak mungkin positif / carier corona kemudian diisolasi.
Contoh ; Korsel
Kami berharap banyak dari tokoh2 masyarakat seperti panjenengan unk memberikan saran kpd pemerintah guna penanggulangan scr strategis, sistematis dan cepat dari dua pilihan tsb, sebelum angka mencapai puluhan ribu.
Mohon koreksi jika salah.
Harapan kami pemerintah harus berani mengambil resiko mengambil keputusan. Salus populi suprema lex, Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
Semoga pendapat saya ini untuk dapat di pertimbangkan oleh pemerintah Pusat, Wilayah dan daerah se Indonesia.
Suara rakyat peduli NKRI
(GAPURA/Gerakan Peduli Rakyat)
Ketua umum
(Achmad Robani Albar)
Post a Comment